Penyakit ginjal kronis merupakan kondisi yang sering kali tidak terdeteksi secara dini karena gejalanya cenderung tidak spesifik. Oleh karena itu, pentingnya deteksi dini penyakit ginjal kronis menjadi kunci dalam mencegah komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.
Menurut dr. Andrianto, seorang ahli nefrologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, deteksi dini penyakit ginjal kronis dapat dilakukan melalui pemeriksaan darah dan urine secara rutin. “Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kreatinin dan urea serta pemeriksaan urine untuk mengetahui adanya protein atau darah dalam urine dapat membantu mendeteksi gangguan fungsi ginjal sejak dini,” ujarnya.
Deteksi dini penyakit ginjal kronis juga penting karena penyakit ini cenderung bersifat progresif, yang artinya akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu jika tidak ditangani dengan baik. Prof. Dr. Suhardjono, seorang pakar nefrologi dari Universitas Indonesia, menekankan pentingnya edukasi masyarakat tentang deteksi dini penyakit ginjal kronis. “Masyarakat perlu memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan ginjal dan melakukan pemeriksaan secara rutin, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti diabetes, hipertensi, atau riwayat keluarga dengan penyakit ginjal,” katanya.
Selain itu, gaya hidup sehat juga berperan penting dalam mencegah penyakit ginjal kronis. Mengonsumsi makanan rendah garam, cukup minum air putih, dan rutin berolahraga dapat membantu menjaga kesehatan ginjal. “Pentingnya deteksi dini penyakit ginjal kronis tidak hanya terletak pada pemeriksaan medis, tetapi juga pada upaya menjaga gaya hidup sehat sehari-hari,” tambah dr. Andrianto.
Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya deteksi dini penyakit ginjal kronis menjadi kunci dalam upaya mencegah penyebaran penyakit ini. Melalui edukasi dan pemeriksaan rutin, diharapkan angka kasus penyakit ginjal kronis dapat diminimalkan, sehingga masyarakat dapat hidup dengan kualitas hidup yang lebih baik.