Diabetes adalah penyakit yang tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada kesejahteraan mental mereka. Namun, sayangnya, stigma dan diskriminasi terhadap penderita penyakit diabetes masih sering terjadi di masyarakat kita.
Mengatasi stigma dan diskriminasi terhadap penderita penyakit diabetes adalah suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Menurut Dr. Andi Hamzah, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, “Stigma dan diskriminasi dapat menyebabkan penderita diabetes merasa malu atau takut untuk mencari pengobatan, sehingga kondisi kesehatan mereka bisa semakin memburuk.”
Salah satu cara untuk mengatasi stigma dan diskriminasi terhadap penderita penyakit diabetes adalah dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit ini. Prof. dr. Bambang Wispriyono, Sp.PD.KEMD, dari Ikatan Dokter Indonesia, mengatakan bahwa “Edukasi publik tentang diabetes dapat membantu mengurangi stigma dan diskriminasi yang dialami penderita diabetes.”
Selain itu, penting juga untuk memperkuat dukungan sosial bagi penderita diabetes. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), dukungan sosial dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes. Oleh karena itu, keluarga, teman, dan masyarakat sekitar perlu memberikan dukungan yang positif kepada penderita diabetes.
Selain itu, kita juga perlu mengubah pola pikir yang keliru tentang penyakit diabetes. Dr. Anwar Santoso, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Diabetes Indonesia, menekankan pentingnya untuk melawan stereotip negatif tentang penderita diabetes. “Penderita diabetes bukanlah orang yang lemah atau tidak disiplin dalam gaya hidup sehat. Mereka adalah pahlawan yang harus berjuang setiap hari untuk menjaga kesehatan mereka,” ujarnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan stigma dan diskriminasi terhadap penderita penyakit diabetes dapat diatasi secara efektif. Kita semua memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan mendukung bagi penderita diabetes. Mari bersama-sama melawan stigma dan diskriminasi, demi kesehatan dan kesejahteraan bersama.