Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok bagi banyak orang. Sebagai salah satu penyakit mematikan, penting bagi kita untuk memahami faktor-faktor risiko penyakit jantung yang perlu diketahui.
Menurut dr. Andi Kurniawan, spesialis jantung dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, faktor-faktor risiko penyakit jantung dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. “Faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi faktor genetik dan usia, sedangkan faktor risiko yang dapat diubah meliputi gaya hidup dan pola makan,” ujar dr. Andi.
Salah satu faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah faktor genetik. Jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga, maka risiko seseorang untuk terkena penyakit jantung akan meningkat. Menurut Prof. Dr. Budi Yuli Setianto, spesialis jantung dari Universitas Indonesia, “Meskipun faktor genetik tidak dapat diubah, namun kita bisa mengontrol faktor risiko yang dapat diubah agar risiko terkena penyakit jantung lebih kecil.”
Faktor risiko yang dapat diubah seperti merokok, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Menurut dr. Rina Pratiwi, ahli gizi dari Universitas Gajah Mada, “Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol dapat menyumbang pada penumpukan plak di pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung.”
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga gaya hidup sehat dan pola makan yang seimbang untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Menghindari merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan rutin berolahraga juga dapat membantu dalam mencegah penyakit jantung.
Dengan memahami faktor-faktor risiko penyakit jantung yang perlu diketahui, kita dapat lebih waspada dan melakukan langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan jantung kita. Sebagai kata-kata bijak yang perlu diingat, “Lebih baik mencegah daripada mengobati.” Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.